NOTICE!!

Secretly is my way to make others smile . Do Something without your knowledge.

12.10.2015

Surat tak terbaca



             Jika seluruh dunia mengatakan bahwa hidup ini tak akan pernah seimbang, aku setuju ...
             Jika seluruh dunia mengatakan bahwa manusia tak akan pernah puas, aku setuju ...
dan, ....
             Jika seluruh dunia menjudge diriku termasuk dalam kategori itu, aku tak akan mengelak ...
*********************************
             “Ayah.... apa Ayah yakin bunda akan kembali menunjukkan wajahnya di balik layar perahu itu lagi ?”
             Ayahku hanya terdiam mendengar ucapanku yang bagaikan dentuman lonceng yang memengakkan telinga. Dan kini, disinilah aku berdiri bersama dengan ayahku yang begitu ku sayangi. Ralat, tak hanya kusayangi tetapi kucintai.
             10 tahun sudah aku hidup dalam ketidak pastian, menunggu seseorang yang begitu kudambakan. Bunda.  Yah, aku menunggunya selama 10 tahun ini bersama ayahku. Ia, meninggalkan kami berdua dengan alasan akan mencari sebuah kebahagiaan yang akan ia bawakan untukku dan ayahku.
             “Nak, tak usahlah kau bersedih. Kau tahu ? dunia ini akan ikut bersedih ketika kau bersedih. Lihatlah awan disana, dia menampakkan wujud yang mendung.”
             “Tidak ayah, aku tidak sedih. Tetapi aku takut, takut jika saja kesdeihan itu seketika akan melandaku.”
             “Berjanjilah kepada ayah, kau akan menghilangkan rasa ketakutan itu. Karena ayah akan berjanji menghalau kesedihan itu datang merundungmu, Nak!”
             Aku hanya mengangguk tersenyum kepada Ayah, 18 tahun sudah ia merawatku bahkan ketika bunda masih bersamaku disini, ia yang berperan penting dalam menjagaku. Bahkan saat detik – detik bunda akan meninggalkan kami, ia yang membuatku tenang dan mengikhlaskan bunda pergi.
“Ikhlaskanlah Bunda untuk mencari kebahagiaan untukmu, Nak. Bundamu, memiliki niat baik untukmu jadi balaslah kebaikan bunda dengan mengikhlaskannya.”
 Kata – kata itu kembali terngiang di benakku berputak bak radio yang tak layak pakai.
             Jam di dinding ruang tamuku menunjukkan pukul 08.45 biasanya ayah akan berangkat ke pasar untuk mengantar hasil tangkapan lautnya untuk dijualnya oleh pedagang di sana.
             “Ayah tak berangkat ke pasar?”
             “Sebentar lagi ran ... coba kesini sebentar ran, ayah ingin mengatakan sesuatu kepadamu”
             “Ada apa yah ?”
Segera ku geser tubuhku ke dekat bale – bale yang di duduki oleh ayah, ku tatap wajahnya lekat – lekat. Kusimpan di memoriku seluruh lekukan wajahnya, takut esok aku tak dapat menatapnya lagi.
             “Berjanjilah kau akan menghilangkan rasa ketakutanmu, Nak meskipun ayah tak ada di sampingmu”
             “Apa yang kau katakan, Yah ? Tak usah katakan hal seperti itu. Sekarang lekaslah Ayah membawa hasil tangkapan laut itu agar nantinya Ayah tak pulang larut.”
             “Yasudah, ayah berangkat dulu yah.”
             “Iya yah, hati – hati yah.”
             Sehabis percakapan itu, ayah pun berangkat ke pasar dan aku pun bergegas untuk berbenah rumah. Tengah asik berbenah, samar – samar terdengar ketukan dari balik pintu dengan langkah cepat aku pun bergegas membukanya sebab ketukannya bak seseorang yang tengah di kejar oleh seekor anjing.
             “Tunggu sebentar”
             “Ranti .. ran... cepetan buka pintunya”
             “Oh, rubby. Ada apa rub ? kamu seperti seseorang yang dikejar anjing saja”
             “Tidak ran ini lebih parah dari aku dikejar oleh seekor anjing, Ayahmu ran, dia ... dia ... sekarang ada di Balai Pengobatan.”
             “Astagfirullah Aladzim ..”
             “Tapi ran ...”
             Tanpa menghiraukan perkataan Ruby lagi aku pun bergegas ke  balai pengobatan, kini aku tak lagi memikirkan diriku. Kilasan wajah Ayah sebelum ia berangkat tiba – tiba saja terputar bagai televisi rusak. Tuhan, jika aku bisa meminta satu permohonan ku mohon selamatkanlah Ayah.
             Setiba di Balai pengobatan aku pun segera menghambur ke tempat Ayah terbaring, cairan kental berwarna merah yang mengalir deras tepat di bagian keningnya. Ku alihkan tatapanku kepada suara tangisan seorang wanita di samping Ayah, suara seseorang yang telah lama ku rindukan.
             “Bun... bunda ?”
             seluruh indra penghliatanku seketika buram dan kini menjadi gelap, yang dapat ku lakukan hanya mendengar suara isakan seseorang yang menjadi – jadi dan teriakan beberapa orang yang menyebutkan namaku.
             Perlahan warna gelap yang menerpaku tergantikan oleh secerca cahaya yang menyilaukan mataku, begitu cepat hingga membuat mataku terasa silau akan itu.
             “Ran... ranti”
Terdemgar suara lelaki yang begitu lembut memanggilku ku palingkan wajahku ke kanan dan kekiri namun nihil, tak seorangpun yang berada di sini selain diriku. Namun, setitik cahaya yang bergerak dengan cepat menerpaku dan suara itu pun muncul lagi ...
             “Ranti .. Anakku”
             “Ayah ? Apa kau disana ? Kumohon tunjukkan dirimu, Yah.”
             “Ranti ..”
             Sesosok lelaki pun muncul di hadapanku dengan berpakaian putih bersih, ku dongakkan wajahku untuk melihat siapa orang tersebut dan ternyata itu adalah sosok ayah. Wajahnya begitu bercahaya menyilaukan mataku.
             “Ayah ...”
Akupun berdiri memeluknya, memeluknya dengan begitu erat. Kuharap ini bukan seperti yang ada di sinetron ataupun film – film yang ada di bioskop ketika seluruh kesadarannya diambil oleh alam bawah sadarnya dan ketika itu mereka berimajinasi bertemu dengan sosok, seseorang yang telah tiada di dunia ini. Aku yakin ayah masih hidup.
             “Iya nak,”
             “Ayah sayang sama ranti”
             “Ranti juga sayang ayah, jangan tinggalin ranti yah. Ayah tahu kan, kalau ranti gak bakal punya siapa – siapa lagi kalau gak ada ayah?”
             “Shuuut ... kamu tak boleh berkata seperti itu, apa kau tak lihat bundamu kini telah datang menemanimu”
             “Iya yah, Ranti tahu tapi. Aku mau kita berkumpul yah, ranti tak ingin kehilangan orang yang ranti sayangi lagi. Ranti mohon”
             “Kamu jangan di butakan oleh keegoisanmu, Nak. Setiap manusia akan datang dan pergi, tak ada yang kekal di dunia ini.”
             “Kalau begitu ranti ingin ikut bersama ayah. Ranti mohon ... jangan tinggalkan ranti, Yah”
             “Bundamu masih membutuhkanmu, Nak. Jadilah anak yang berbakti kepada Bunda.”
             Kutatap tangan Ayah yang mengusap puncuk kepalaku dengan begitu lembut, tanpa sadar mataku menitihkan air mata. Kilasan kasih sayang Ayah semasa dulu terputar dengan rapihnya, disaat ia menjagaku ketika sakit, disaat ia menenangkanku ketika aku bermimpi dengan meronta – ronta menyebut nama Bunda, dan di saat ia berusaha menenangkan diriku ketika ketakutanku akan di hari ini datang.
             “Ayah ... ayah ...aku mohon tinggallah sejenak”
             “Maaf nak, ayah akan pergi. tenang saja, ayah akan mengawasimu di atas sana. Ayah menyayangimu selalu Ranti. Ingatlah pesan ayah.”
             Seketika cahaya yang serupa ketika sosok ayah datang muncul dalam sepersekian detik menelan sosok ayah. Selanjutnya, suara – suara wanita dan beberapa orang bersorak memanggilku dan aku terisap oleh secerca cahaya yang begitu hebat dan tersentak dengan hebat.
             “AYAAHHH !!”
             “Ranti ... ranti anakku”
             “Bunda... Ayah bun, ayah mana ?”
             “Ayah mu di periksa oleh perawat.”
             Seorang wanita yang bertubuh berisi datang menghampiri kami, dengan wajah yang begitu iba menatapku dan bunda.
             “Ada apa sus?”
             “Saya minta maaf bu, suami anda tak dapat di tolong. Sebab peralatan di dusun ini tak memadai”
             “Kalau begitu rujuklah ke tempat yang dapat menangani, saya mohon !”
             “Maaf tapi beliau tak dapat tertolong lagi”
Ribuan pisau menghujam jantungku, beberapa baja menghantam hatiku dengan bertubi – tubi sangat sakit dan pedih itu yang ku rasakan ketika, mendengarkan perkataak wanita itu. Aku hanya menangis dalam diam, tersedu dalam hati, seluruhnya tak dapat ku rasakan lagi bagaikan sekujur tubuhku telah kebas oleh seluruh rasa yang ada.
******
             Mengingat seluruh kejadian selama 8 bulan lalu membuatku rindu akan kehadiran Ayah, bagaimana kabar ayah disana ? Apakah Ayah sekarang melihat diriku yang sekarang ? Kuharap ia bangga melihat diriku sekarang yang telah berhasil, menjadi seorang pengusaha ikan terbesar. Kuambil sebuah kotak yang selalu ku buka ketika aku merindukan ayah, yah sebuah kotak pesan dari Ayah untukku.
             Kita aku rindu dengannya aku akan menulis beberapa pesan untuknya , beberapa surat untuknya berharap ia akan membacanya di alam sana.
Ayahku tercinta,
"Ayahnda... Saya tahu ayah tidak akan membaca surat ini, tetapi saya ingin menyampaikan perasaan saya kepadamu... Hari ini adalah hari ke-218 semenjak kau meninggal dan saya ingin memberitahu ayah apa saja yang telah saya lakukan... Seperti yang ayah telah ajarkan pada saya, saya melakukan sholat bersama orang-orang lain di masjid, kemudian kembali ke rumah, mencium kepala ibu dan mengucapkan kata – kata sayang kepadanya..."
"Saya kemudian mengerjakai beberapa tugasku  sebagai kepala di suatu usaha bidang perikanan, aku telah mengatakan bukan bahwa aku menjadi sebuah pemimpin di usaha perikanan di dusun ini. Dan tugas sebagai pemimpin aku jalani dengan penuh amanah seperti yang kau ajarkan kepadaku Ayah..."
"Ketika aku bersama bunda, aku selalu tidur di pangkuannya bermanja – manja ria dengannya. Aku melepas rinduku, ku gunakan waktuku dengan begitu baik untuk membayar banyaknya rindu yang tertampung untuk dapat bersama bunda..."
"Tetapi ketika malam tiba saya mengintipnya dengan sembunyi – sembunyi, saya mendengarnya menangis... Saya bergegas ke dalam dan saya mencoba untuk menenangkannya... Ayahku, saya tahu betapa ayah sangat mencintai bunda dan bagaimana sedihnya ayah ketika bunda menangis... Saya bertanya pada bunda dan bunda mengatakan kepada saya bahwa ia tak apa – apa ia hanya tak menyangka dapat berada disisiku..."
"Oh ayahndaku, itu adalah hari yang sangat indah. Jujur ayah, dahulu aku berharap dapat berkumpul bersamamu dan juga bunda. Namun, takdir berkata lain, suratan takdir tak seperti yang kita inginkan, apa boleh buat? Aku hanya dapat tersenyum diatas kesedihanku. Tetapi saya jamin ayah, saya akan selalu berdoa kepada Tuhan dan bersyukur kepada-Nya atas segala sesuatu."
                Seusai menuliskan surat tersebut, akupun melipatnya menjadi empat bagian dan menyimpannya kedalam sebuah kotak. Kupeluk dengn begitu erat seakan ada yang merebut kotak itu, tak akan ada yang merebutnya. Tak akan ! Ayah, aku menyayangi mu, selalu. maka tenanglah disana bahagialah hingga aku dan bunda akan menyusulmu.

            
            
            


1.14.2013

Kisah Romantis (Part 3)

          OMG-_- Rhery.. lo lagi-lagi ngimpi. Ada apasiih dengan diri gua? ha? "Guaa bnguuuung..." Teriak guaa dihadapan lenii dan kevin. "Hey.. ada apaa? :O" Kataa kevin dengan wajahrada bngung. "Ha? eh.. gapap kok gua gapap iyaa hehe :). eh, udh sore nih.. kalian gakpulang?" tanya gue. "Lo ngusir gue nih sama kevin rhy?" tanya leni. "Aduh-_- Bukan.. bukan gtuu :(" Jelas gue scra singkat. "Lalu? haha... iyaiyaa, gua tau kok.. gua juga bruu pen pamit kok sama lo nya :) Yauda gue pulang dlu yah rhy." kata leni pamit pulang. "Aku pulang dulu yah :)" Pamit kevin dengan memberikan senyuman perpisahan yang begtu.. manis kemudian ngelus kepala gue. Gua.. cengoo, ngeliatin wajah kevin yang begtu cakepp bngeeet *o* "I..iya.. baye :)" Kata gue. Mereka pun, lalu pulang kerumahnya.
          Sepulang mereka... gue makan malem sama mama, papa dan adik gue cakka. "Eh.. kak, kata mama akhir2 ini lo sering ngimpi ye? haha..." tanya cakka dengan nada mengejek. "eh.. diem lu ah-_- Gua jitak nih.." Jawab guaa dengan nada bete. "Ciyee.. yang jadii 'Queen Of Dreaming' :p" Ejek cakka dengan mncolek dagu gue. "Woooy--" cak. Ma.. tuh cakka ihh nyebelin :( Mama juga sih, knpaa pake ngsh tau sii dia tuh." Kata gue memelas dengan mama. Mama dan papa hanya tertawa melihat tingkah gue bersama dengan adik ku inii, yang katanya dia.. punya bnyak fans di sekolah--"v Gue.. gapercaya rasanya, orang di sekolah aja.. guaa jarang ngedenger nama dia disebut2 yang sering hanyaa.... Kevin :D. Seusai, makan malam gue sama cakka pun blajar. Cakka lagi-lagi menganggu konsentrasi gue.. "Ehh.. Queen Of Dreaming, bntuin gue dong :D" kata-kata menyebalkan itu terdengar lagi--"v "Apaan.. Prince Of Sarap" Balas gue dngan ketus. "Ihh.. kok gua diblangin sarap? What the meaning of sarap? hahah :p" Balas cakka yang buat gue lagi2 kesel. "yauda ah.. udh gue ngalah.. bantuin apaan?" tanya gue mengalihkan pembicaraan. "Gue mau diajarin soal fisika inii nih... bntuin yah :D" tanya cakka "Yaudalah.. sinii gue bntuin." Gue pun membantu dia mengerjakan soal fisikanya.Usai belajar kami pun, masuk ke kamar kami masing-masing. Lagi-lagii gue natapin, foto smash sebelum tidur. "Rezaa... ganteng bget yowloh. Seneng rasanyaa kalau bisa knal deket sama diaa :(" Kata gua dalam hatii. "Okelah.. itu hanya harapan doang. Semangat.. selamat tidur rhery ^^" Gua pun mngahiri kata-kata gue dengan mnarik selimut.
         Gue memasuki area sekolah yang terihat ramai dipekarangan tidak seperti hari-hari yang lalu.. gue bngung ada apa... terlihat kevin yang sedang ada di atas panggung sedang mengecek sound sistem. Gue pun menanyakan ke salah satu anak yang ada dilapangan "Eh.. inii ada apaan si?" Kata gue heran "Yampun.. rhe lo kmanaja? ini kan bkalan adaa acara penyambutan murid bru gtu." Jelas murid trsbt "What? emang iya? :O gua bru tau loh-_- emng mridnyaa gmnaa si? hetdah" tanya gue menggerutu. "Gak tau juga sih rhe. Eh.. gua cabut dlu yah dipanggil sama tmen gue nih" Pamitnya kpda gue "Iyaiya sip (Y)" kata gue.. kpda siswa itu yang kmudian menghilang dari hadapan gue. Gada lama kemudian, terlihat cakka menaiki panggung dan.. ternyata dia jadi MC darii acara ini-_- Tbtb aja ada yang mengagetkan gue dari blakang. "Hey.. kmnaja gue carii juga" kata orang itu... "Oh.. lo len hahah.. gue vru dtang dan gue bngung ini ada apaan-_-" Jelas gue ke leni. "Hhaha... lo nnton ajalah, pasti seru." Kata leni. Gue pun kembali fokus ke acara yang dibawakan sama cakka... "Okeh.. sekarang kitaa sambut murid baru di SMA. Bina Karya..." kata cakka... kemudian diakhiri dengan sorak sorai dari siswa yang ada dipekarangan. Dan... gosh,-v gue gak percaya yang dihadapan gue adalah.. adalah 7 personel SMASH. Dan.. dan cakka, cakka yang lagi sedang sepanggung dengan mereka. "Dek... gue yang ngefans sama dia dek gue,- kok mala lo yang ada diatas sih." gerutu gue dalam hati. "WAW... kalian semua yah murid barunya? hahah..." Tanya cakka ke 7 personel SMASH "Bukan.. kami hanya menghadiri aca inii untuk menitipkan adik atau teman kami di SMA ini yaitu, Ilham" Kata rafael kemudian, disambung dngan say hello dari ilham yang membuat pekarangan inii serasa mau runtuh-_- "Okehokeh.. kalian boleh dong nyanyi 1 buah lagu buat SMA inii sebelum pergi :)" ajak cakka. "Hhaah.. tentu boleh :) Kita akan nyanyi I Heart You Versi Accoustic Tapi, bareng 2 siswa disini cewek tapi haha..." jelas rangga. "Okeh.. siiap, aku yang milih atau kalian? tapi.. kyaknya biar kalian aja deh:)" Kata cakka. "Okeh.. reza sama ilham ajah yang milih" kata morgan. Reza dan ilham pun turun dari panggung. Gue yang gugup melihat wajah reza melewati gue langsunng nunduk. Dan.. ilham berhenti dihadapan gue bareng lenii... "Would you?" kata lilham sambil memegang tangan leni. "Ha?? gu..gue?" Tanya lenii, "Iyaa, mau aja lah.. yuk" ajak ilham sambil menarik tangan leni naik ke panggung dan meninggalkan gue. "Okeh, ilham udah dapet tinggal reza niih.."Kata cakka. Gue ngelirik ke arah reza yang memegang... tangan lala sii penganggu itu-_- Gue jelous bnget yowloh,-v srasa pen larii, refleks kaki gue mundur demi selangkah... dan akhirnya gue pen melarikan diri dari tmpat itu. Tapi.....






-TBC-

        

1.12.2013

Kisah Romantis (Part 2)

          "Rhery... hey, bngun dongg bngun,, aduh lo knpa?" leni bebrapa kali nepuk pundak guaa, tapi gua gak bngun-bangun. "Adooh, vinn, inii gmna ihh.. kan tadii gara2 elu juga" kata leni ke kevin "Aduh.. yauda maaf.. guaa.. guaa anterin deh dianya pulang." jawab kevin dengan nada bersalah. "Yaudaa yok deh gua bntuin"kata leni lalu bergegas berlari membuka pintu mobil.Sesampainyaa dirumah merekapun mengetuk pintu hingga mama gua keluar dan nyuruh mereka masuk ke kamar gua. Akhirnyaa, terlihatlah berbagai poster milik SMASH kepunyaan gua.
          "Rhery.. tunggu gue" kata seseorang dari blakang gua yang ternyata itu ilham SMASH. "Ha? lo? da.. darii mana lo tau anma gue?" kata gua dengan nada bngung. "Yah jeles taulah. tapii gapentinglah, gua tau nama lo dari mana." jelasnyaa lalu, kemudian menarik tangan gua. "Eheh.. inii inii apa2an sii?" tanya gua dengan heran, karena sikap ilham... "Guaa pen nemuin lo dengen someone rhe.. yook ikut yah." kata gua, kemudian diakhiri dengan anggukan yang kurang senang. Hingga tibalah gua sama ilham ditaman kota... gue ngelihat seorang cwok dengan tubuh yah gak beda2lah tingginya ama ilham, dan.. rambut yang begitu gak asik buat gua.. yang seketika mengingatkan sosok seorang "Reza SMASH". "Itu diaa orangnyaa" kata ilham sambil nunjuk cwok itu dari kejauhan. "lo samperin diaa.. gua tunggu lo dipinggir pohon itu" sambung reza sambil menunjuk kearah sebuah pohon yang lumayan besar.
           "Eh.. he..hey :)" Sapaa gua kpdaa cwok itu dengan nada malu-malu. "Iyaa honey :) Ayoo duduk." Katanya kemudian berbalik kearah gua. Yampun, gua gatau mestii gimana didepan orang itu.. dia ternyata Rezaa.. "Kok.. kok loe ada diisini?" tanya gua heran. "Why? This is wrong?" tnyanya dgan wajah yang coolnya. "Ah.. not but?.." Jawab gua dengan nada menggantung. "But?Haha... gausah bngung kali rhe. Aku kesini, karena aku kangen sama kamu!" Jeles diaa dengan menatap mata gue lekat. Sadar sikap reza begtu blebihan, gua mengalihkan pandagan gue ke pohon yang ditunjuk ilham tadii. Tidak seorangpun terlihat disana.Guaa berniat pengen nyusul keblakang pohon itu, gue pun memalingkanwajah gue ke reza. Dan..God, wajah reza udh dket bget dengan wajah gue.Membuat, ganteng reza begtu terlihat lbhjelas lagi. Deket..deket..deket, hingga terdengar kata "Rhe... i will..." ~  #Dreaming2End.
          Guaa terbangun saat, mendengar suaraa yang bgtu gaduh dengan mengucapkan kata "Rhe.. bangun rhe, jangan ngigau lagii lah". Guaa pun membuka mata guaa dan, terlihat kak kevin, leni dan mama. Guaa.. langsung duduk dengan segera.. "Aduh.. mama ganyiram aku lagii kan yah? :$" tanya gue, sambil memegang baju gue. Ternyata gak disiram --"v untunglah. "Hhaa... rhery.rhery kamu yah.. lucu bngt ngigaunya haha :p" kata kak kevin sambil tertawa lepas. "Hey.. jan ungkit lagii ah malu tau :(" kata gua dengan nada manja. "haha.. kalian ini, rhe mama tinggal dlu yah." pamit mama kepada kami. "iya mah sip:D" kataa gua sambil melambaikan tangan kepada mama yang kmudian keluar dari kamar gue. "Eh.. rhe lo knpaa pingsan sih tadii?" tanya leni heran "Ha? gatau ah gua juga bngung wkwk. kecapean aja kali semalem gua tdurnya jam 1" jelas gua kepada leni "Makanyaa lain kali jangan tdur kmaleman yah Mrs.Dreaming" kata kevin sambil mengelus pipi gue. Whats? MG kevin.. lo buat jantung gua degdegan lagi!! cobaa aja Reza yang nglakuin itu hahahw. Eh.. ngomong2 tadi gua ngimpi lagi yah? :O


-TBC-



1.10.2013

Kisah Romantis (Part 1)

          Kenalin gue rhery. Gua juga gatau mimpi apa sih guenya ampe bisaa ngedapetin hati sii reza. Okeh, mungkin semua tau reza itu adalah salah satu member smash, boyband yang sangat dan amat digemari sama beberapa anak remaja diindonesia. Semua berawal darii.... Mimpi ~
          "Gua mesti berangkat kesoul minggu depan." kata reza sambil memandang gue. "Oh.. yaudaa, lo pergii deh. Hati-hati lo nya disana, kalau ketemu sama siwon salaminye haha" Gua ngebalas perkataanya dengan nada bercanda, tanpa memandang sedikit pun kearahnya. "Lo yakin, rela gua pergi?" katanya "What? why not? this is your job okey!" jawabku "Okey.. but, but i don't will leave you." jawabnya sambil menatapku. Mendengar pernyataan reza. Gua makin degdegan saat reza megang tangan gue. "Rhe... gue.." #Dreaming1End~ Saat gua bangun, baju gua udah basah separuh bagian. "Mama....... ihs, nyiram lagi.nyiram lagii u,u" kata gua kemama. "Aduh, sayang maaf.. abis kmu ngigau lagii sih" Kata mama dengan wajah polosnya. What? guaa baru sadar kalau gua abis mimpi tadi,-v mimpinya apa pula, baru juga pen denger ucapan reza.. eh malah gak kesampean gara-gara mama huffft-_-v.
          Gua pun segera bangkit dari tempat tidur dan bergegas mandi. usai itu gua pun brangkat sekolah, "Mama... aku brangkat dlu yah" teriak sambil bergegas keluar rumah, masih sempet sii gua denger mama bilang "Iyaa sayang hati-hati!". Gua pun berjalan menju kesekolah.. tiba-tiba saja saat pen msuk kelas ada yang nepuk pundah gua. "Heey..." ternyata itu leni. "ehh.. lo len. kenapa?" tanyaku kedia.. "ehh.. gapap, pen nyapa lu aja hhaha..." jawabnya sambil tertawa kecil, gua sama leni pun duduk diteras depan kelas gue. "eh.. denger-denger nanti ada murid baru yah?" sambungnya sambil memberikan sebuah kotak kepada gue. "Ha? gua gatau sih-_- emang lo tau dari mana? eh, apaan nih?" jawabku sambil melihat kotak itu dengan teliti. "yah, dari anak-anak sih. Itu, coklat buat lo dari kak kevin." jawabnya sambil menyenggol tangan gue, sampe-sampe kotak itu hampir jatuh. "Weyts.. hati-hati ah.. hampir jatuhkan kotaknya, ada apasi?" kata gue sambil berbalik ke arah yang leni tuju."hey.. rhe :)" Sapaa seorang cwok tinggi, kulitnya yang agak htam tapi gak hitam-hitam amet si, rambutnya yang khas dan... dia adalah kevin gutomo. "i..iyaa, ha..hay kak :D" jawab gua terbata-bata, mungkin sekarang gua terlihat bodoh bnget dihadapan kevin-_- . Kevin adalah salah satu cwok yang populer di SMA ini dia kaka sahabat gua. leni dengan segera menarik tangan gua saat, melihat lala datang. "apaan sih len?" kata gue dengan nada kesel. "Ituu rhe.. ada sih lala," katanya sambil menunjuk ke arah lala. "What? OMG, yaudaa.. cabut yook, gua kgaa mau liat dia ngamuk disini." ktaa gua ke leni sambil segera berlari kearah kelas tanpa meminta izin ke kak kevin.
          Lala adalah cewek yang sangat-sangat terobsesi dengan kak kevin, si kakanya leni. Tapi leni pun kgaa mau tuh dia pcaran sama kakanya. "Adai bisa gua sulap tuh anak biar kgaa ada lagi di skolah inii.." kata gua ngomel-ngomel sendiri.. tanpa menyadari guru pun sudah masuk. "Selamat pagii anak-anak." sapa guru itu.. "Selamat pagi bu..!" Jawab kami serempak. Setelah belajar selama 8 jam, bel tanda pulang pun berbunyii. Sau persatu siswa keluar darii kelas. "Rhe... kerumah gua yuk" ajaknya. "Aduh.. maaf yah, gua lagii gaenak badan len.. gua lngsung pulang aja, ntar lain kali yah :)" tolak gue, yang membuat air muka leni menjadi tidak secerah tadi. "yah u,u yauda deh.. ntar gua suruh kak kevin nganterin lo." kata leni, tawaran dia sukses buat jantung gua degdegan... rrasanya gua penn teriak sekencang mungkin. tiba-tiba saja, ada yang menutup mata gua dari belakang dan, saat itu pula gua ngerasa lemes dan jatuh pingsan....


- TBC -

8.12.2011

Titipan Senyum Untuk mu Idola Ku (Part 12).

     Riska begitu tidak percaya kalau, Tiara telah tiada. "Amel..! Bilang, kalau semuanya ini hanyalah mimpi..!" kata riska sambil menangis. "Riska..! kamu, jangan gitu dong.. pasti, tiara ngak suka banget kamu kayak gitu.!" kata amel sambil meluk riska. "Tapi, aku ngak suka perpisahan mel. Riky, pun langsung menenangkan mereka semua, sambil memeluk amel dan riska. "Kita, harus sabar guys..! agar, arwah tiara tenang di sisinya. :)" kata Riky sambil nangis dan meluk amel dan riska. Ke-7 anggota Smash pun nyamperin mereka ber-3.. "Aku, nyesel banget ngak ngangkat telpon kamu untuk segera ke sini untuk melihat tiara yang terakhir kalinya. :'(" kata ilham sambil nangis. "udahlah, kalian jangan nagis gitu.!" kata riky. Mama dan papa tiara pun segera mengabarkan mereka semua kalau, mama tiara dan papanya pengen memakamkan tiara. Saat, mereka mau pergi.. suster yang tadi menangani Tiara memberikan sepucuk surat yang di tulis tiara sebelum dia di operasi. Mereka, pun pulang ke rumah tiara dan mengadakan Tahlilan. Saat, acara di mulai ketiga sahabat tiara dan anak-anak Smash membaca surat yang di berikan oleh suster. Saat, membaca suratnya.. mereka semua begitu sedih. Riska, begitu terpukul atas kepergian sahabatnya. Riska, mengenang masa-masa waktu tiara masih hidup. Tiara, sering banget curhat di kamarnya bareng mereka ber-3.
     Waktu, yang dinanti pun tiba, tiara di makamkan. Saat, dimakamkan mama tiara begitu sangat amat tersiksa. anak satu-satunya yang begitu dia sayang, pergi meninggalkannya begitu cepat. Saat, semuanya telah pulang dan tinggal mereka yang ada.. tiba-tiba Riska kaget melihat sosok bayang seorang cewek yang mirip banget dengan Tiara. kemudian, riska ngedeketin cewek tersebut tetapi, saat Riska mulai mendekat cewek itu memberi tanda stopp kepada riska. Ternyata, sosok cewek tersebut adalah tiara, Tiara hanya ingin menitipkan sebuah senyuman untuk keluarga yang ia sayang, ke-3 sahabatnya dan juga idolanya. Papa, tiara tersenyum lebar melihat tiara senyum di alam sana. Dari, hari itu mereka terus menjalankan hari-harinya seperti biasa. Begitu pun, anak-anak Smash, setelah mengenal Tiara mereka mendapatkan pengalaman yang begitu berharga. Di, sela waktu Smash mereka mendatangi makam tiara. Ke-3 sahabatnya pun, mendengarkan nasehat tiara agar selalu ada di saat sedih mau pun senang, dan akhirnya selama tiara tak ada lagi, keadaan persahabatannya makin membaik. Dan, kedua orang tuanya mengadopsi seorang anak perempuan yang, tiara sangat sayangi dan mama tiara pun merawat dan menyayanginya seperti dia lakukan pada Tiara. Tiara, begitu memberikan warna bagi orang yang dekat dengannya. Jadi.. Pasti dong kalian juga mau seperti tiara.. menyayangi sahabat, menyayangi orang tua, menyayangi anak yatim, dan pastinya bisa mengenal sebuah boyband yang bernama SMASH.. !


Akhirnya Storynya TamaT juga'.. :)
Oh, Iah.. ikutin terus yah story-story selanjutnya.. :)
See You In The Next Story.. :D

8.10.2011

Titipan Senyum Untuk mu Idola Ku (Part 11).

      Seusai, mama dan papa tiara mengurus biayanya.. mama tiara pun segera ke ruangan dokter untuk, menandatangani surat perjanjian kalau taiara dapat di operasi. Tak, lama kemudia Tiara akan di bawa ke ruang operasi, tetapi.. orang yang di tunggu-tunggu belum datang.! Tiara, sangat menginginkan anak-anak Smash datang untuk yang terakhir kalinya. Sebelum, tiara di operasi.. dia menulis sepucuk surat untuk anak-anak Smash kurang lebih isinya seperti ini.
kalian, adalah seorang yang menerangi setiap fens-fensnya.!
maka, aku sebagai fans kalian.. memohon yang sebesar-besarnya.
kalian, jangan sombong atas semua pemberian allah.
kalian, juga harus lebih banyak bersyukur kepadanya.
Jangan, sampai kalian lupa mendekatkan diri dengannya.
saya, akan selalu menyuport kalian meski aku telah tiada. :)
buat, kak ilham.. semangat terus.. :)
Aku, titip sebuah senyuman untuk kalian agar, kalian selalu mengingatku. :'(

Jangan lupakan, diri ku.! jika, kalian memiliki sedikit waktu berkununglah ke makam ku. :')
~Tiara~
Beberapa kali riky menelpon, handphone ilham tetapi tidak diangkat. Mereka, sekarang lagi ada konser jadi, tidak sempat mengangkat telpon riky. Keadaan, di rumah sakit pun semakin menegangkan.. kedua orang tua tiara begitu panik menunggu dokter keluar.
      Ke-3 sahabat tiara pun, sholat magrib berjamaah di musholla rumah sakit tersebut. Tak, lupa mereka mendo'akan yang terbaik bagi tiara. mereka menginginkan tiara cepat, pulih dan kembali tersenyum bersama mereka. 2 jam telah berlalu.. dokter pun, keluar dari ruangan operasi. saat itu pun kedua orang tua tiara segera menanyakan kondisi anaknya. "Dok..! anak saya keadaannya gemana.?" kata mama tiara. "Maaf bu'..! kami, tidak berhasil menyelamatkan anak ibu. Dia, telah tiada." kata dokter. "apa dok.? anak saya meniggal... hahah, tidak mungkin..! tidak mungkin.!" kata mama tiara sambil menangis. Riska, Amel, dan Riky pun tak bisa menahan air matanya. Semua, keadaan saat, itu begitu mengharukan. Tak, lama kemudian, anak-anak Smash datang. "Hey, bray.. maaf tadi aku ngak ngengangkat telpon dari kamu. eh.eh.. kalian kenapa pada nangis.?" kata ilham. "Tiara, udah ngak ada..! tiara sudah pergi ninggalin kita semua.. :'(" kata riska sambil menangis. "Apa.? Meninggal.? Innalillahi wainailahi rojiun.. Turut berduka cita yah tante om.. :'(" kata ilham sambil menahan tangisnya.


Ampe, nangis nulis ceritanya.
Masih, mau tau cerita selanjutnye.?
tetap, baca terus storynya yah. :)
See You Next Time. :')

8.06.2011

Titipan Senyum Untuk mu Idola Ku (Part 10).

      Tiara, Riky, Amel, dan Riska pun, ajak pergi dgn ilham untuk bersenang-senang seharian. Ternyata di, depan rumah sakit telah ada menunggu 6 orang ganteng yang siap membawa mereka ke pantai. mereka, pun bersenang, senang di sana.. tertawa bersama, tiara pun seperti tidak ada beban di dalam dirinya. Setelah, mereka jalan-jalan ke pantai, mereka pun jalan-jalan ke rumah tiara. Mereka, ngumpul bareng mama dan papa tiara. Tak, lama kemudian, dokter menelpon papa tiara.. Dokter ngasih tau kalau tiara harus, ngejalanin operasi besok, karena lusa nanti dokter itu akan kembali ke prancis. Tiara, pun sudah istirahat dan inilah kesempatan mama dan papa tiara untuk ngasih tau semuanya. "Tante, harap besok kalian datang di saat tiara di operasi. Tapi, tante mohonn buat nak Smash bisa datang untuk menjenguk tiara. Walau, pun hanya sebentar." kata mama tiara memohon. "Tante, pasti kami akan menemani tiara sampai operasinya selesai, samapai tiara kembali tersenyum bersama kita semua." kata bisma. "Makasih yah, nak Smash padahal kalian adalah seorang artis yang lagi naik daun." kata mama tiara. "Tante, apa boleh kami ber-3 nginap di sini.?" kata Riky. "Nak, riky rumah ini rumah tiara, bagi tiara kalian adalah saudaranya, jadi kapan pun pintu rumah tante akan terbuka lebar untuk kalian semua." kata mama tiara tersenyum. Mereka pun semua istirahat, tapi tidak untuk riska. Riska, begitu, takut kalau operasi besok gagal, dan tiara meninggal. 
     Ke, esokan harinya pun tiara di panggil kedua orang tuanya untuk segera beres-beres untuk berangkat ke rumah sakit. "Tiara, Bangun nak, kamu harus segera bangun. Karena hari ini kamu akan ada pemeriksaan di rumah sakit." kata mama tiara. "Eum, mama.. iah deh ma.. aku mandi dulu yah. :)." kata tiara. Setelah, mandi dan berpakaian. Tiara, ke-3 sahabatnya, dan kedua orang tuanya pun berangkat ke rumah sakit. Di, jalan Riska, yang begitu kelelahan dan akhirnya tertidur, tiba-tiba.. bermimpi jikalau, saat operasi nanti, tiara akan pergi untuk selama-lamanya. Mimpi, Risk, pun membangunkan riska sampai-sampai riska nangis. "Riska, kamu kenapa nangis ris.?" kata Amel. "Amel.. aku takut mimpi, kalau nanti tiara, tidak akan selamat.!" kata Riska sambil terisak-isak. "Riska, sudahlah sayang.. kamu jangan berfikir yang bukan-bukan dulu. Mereka, pun sampai di rumah sakit dan menuju ke ruang dokter. Tetapi, tiba-tiba saja.. Tiara, merasakan sakit kepala yang luar biasa sampai-sampai dia teriak kesakitan. Tiara pun di bawa ke ruang UGD. Saat, selesai di periksa dokter memanggil kedua orang tua tiara. "Pak, tiara harus segera, menjalankan operasi.!" kata dokter. "Lakukanlah dok, kalau itu membuat anak saya segera sembuh.!" kata papa tiara. "Tapi, anda harus mengurus adminstrasinya dulu.!" kata dokter. "Baik, dok.! sayan akan segera membayarnya.!" kata papa tiara. Papa tiara pun, segera mengurus biayanya.


Penasaran.?
apa yang terjadi selanjutnya.?
Ikuti terus yah.. :) 
Titipan Senyum Untuk mu Idola Ku. :)
See You Next Time. :')
   

Titipan Senyum Untuk mu Idola Ku (Part 9).

      Tiara pun pulang kerumah, dan istirahat saat mau tidur.. Tiara kepikiran dengan keberangkatannya ke luar negeri. Apa bisa dia berada jauh dari teman-temannya dan kedua orang tuanya.? dan juga anggota Smash. Dan, Tiara, pun sudah memilih keputusan yang begitu baik dia tidak akan pergi. Dia, hanya ingin menjalani operasi di indonesia. Saat, yang di iba-tiba pun datang, saat tiara mau berangkat dan telah berada di bandara.. Tiara pun mengatakan sesuatu kepada papa dan mamanya. "Pa.. maa aku tidak kepengen berangkat ke luar negeri.. :( pliss maa jangan paksa aku pergi.. :(" kata Tiara memohon. "Sayang tapi.. kamu harus kesana... kamu mau sembuhkan..?" kata Mama tiara. "Mama.. Apa tidak bisa operasi di indonesia saja.?" kata tiara. "Baiklah sayang kita kerumaha sakit saja dulu kalau begitu.". Sesampainnya mereka kesana papa dan mama tiara pun langsung pergi ke ruangan dokter. "Dok, apakah operasi di indonesia tidak bisa.?" kata papa tiara. "itulah, pak yang baru saya mau bicarakan, dokter dari prancis itu mau, ddatang langsung ke sini..!." kata dokter. "Apa dok.? apakah dokter betul.?" kata mama tiara. "Iah, bu, tapi.. biayanya cukup mahal.!" kata dokter. "Biarkan dokter..! yang penting anak saya sembuh..!" kata mama tiara sambil tersenyum bahagia. Kedua orang tua tiara pun, keluar dari ruangan dokter dan memberi tahukan kabar ini kepada yang lainnya.
      "Mama, operasinya kapan mama.?" kata tiara. "Operasinya belum di jelaskan kapan sayang.." kata mama tiara. "Mama, aku mau buat permintaan sebelum aku di operasi ma.." kata tiara, seakan-akan hidupnya sudah tak lama lagi. "Apa itu sayang.?" kata mama tiara. "Aku, mau menghabiskan waktu bersama orang aku sayanag. Seperti, mama dan papa, Amel, tiara, riky, dan anak-anak Smash." kata tiara. "Tapi, sayang.. Anak-anak Smash itu bukan orang biasa.!" kata papa tiara. "ma, pa.. hanya itu yang ku ingin kan untuk terakhir kalinya bersama idola aku. :(" kata tiara."Omm, tiara benar.. lagian kami tidak akan keberatan kalau, bersama tiara." kata seorang cowok di samping ricky. "Ilham.? untuk apa kamu kesini.?" kata tiara. "Apakah, salah aku berada di sini menemani kamu.?" kata ilham. "Tapi.. tapi.." kata tiara terpotong."tapi apa.? takut aku di marahin sama maneger aku.?" kata ilham."I.I..ah..!" kata tiara gugup. "Sudalah, jangan berfikir negatif..! , aku datang kesini mewakili teman-teman aku , nyampae'in sesuatu..! kita, pengen kamu mau jalan-jalan bareng kita sebelum kamu ngejalanin operasi.!" kata ilham.Tiara, pun menangis bahagia, melihat ada seorang idolanya yang pengen jalan-jalan bareng dia, Dan tiara pun memeluk ilham sambil nangis. *So..Sweet.. :)